Selasa, 08 April 2014

Kisah Asli Dari Game Assassin`s Creed Series

1. Assassin`s Creed



Assassin, sebuah kata yang mungkin tak asing lagi bagi kita. Para gamer tentunya tahu akan karakter dan kisahnya. Selain itu, kata-kata assassin sudah sering terdengar di media internet, televisi, ataupun majalah. Assassin adalah salah satu legenda yang kurang tercium masyarakat dunia di tengah berkecamuknya Perang Salib.
Saya menemukan beberapa literatur tentang ‘ninja’ timur tengah ini dari buku yang membahas Perang Salib, beberapa webpage, dan juga game Assassin’s Creed. Dari buku dan internet tentunya saya dapatkan informasi mengenai fakta dan berbagai asumsi tentang Assassin. Sedangkan dari game, saya mendapatkan literatur imajinasi visual yang kurang lebih dapat dipercaya, karena game ini didesain dan dikembangkan oleh tim multikultural dan agama. Ada beberapa benang merah antara literatur yang saya temukan dan alur dalam game ini.
Assassin sebenarnya adalah lafaz dan istilah dari barat yang bersumber dari kata Hasyasyin. Hasyasyin adalah kelompok pembunuh rahasia yang terkoordinir dan terlatih dengan baik. Sebelum terjadinya Perang Salib, Hasyasyin dibentuk oleh Hassan Ibn Shabah yang tersingkir dalam suksesi di Mesir pada tahun 1090. Kemudian ia menggalang kekuatan Syi’ah di Syiria untuk membunuh para tokoh dan pimpinan Muslim Sunni (Ahlus Sunah wal Jamaah). Syi’ah sendiri adalah paham yang telah melenceng dari ajaran yang dibawa Rasulullah Muhammad SAW. Hassan juga membuat benteng Masyaf yang kuat di Alamut, sebelah selatan laut Kaspia dan utara Iran. Posisi benteng yang strategis ini mempermudah para hasyasyin melakukan penyusupan dan aksi pembunuhan mereka.

Ketika kita memainkan peran sebagai seorang Assassin di game Assassin’s Creed, kita akan benar-benar mendapatkan pengalaman visual tentang latar waktu itu. Game itu berlatar tahun 1191 dengan seting berkutat di benteng Masyaf, dan tiga kota pada masa itu, yaitu Damascus, Jerussalem, dan Acre. Latarnya waktunya adalah ketika Pasukan Salib III pimpinan Richard The Lion Heart mengarah ke Jaffa, untuk selanjutnya bermaksud merebut Jerussalem dari kekuasaan Muslim.
Yang menarik adalah tentang latar tiga kota sekaligus benteng yang divisualisasikan dalam game ini, yaitu Damascus, Jerussalem, dan Acre.
Damascus adalah sebuah kota yang dibebaskan pasukan Muslim pimpinan Khalid ibn Walid dari kekaisaran Romawi Timur, Byzantium. Kota ini digambarkan sebagai kota yang indah, dan merupakan pusat kekuatan Muslim.
Jerussalem adalah kota suci yang menjadi sengketa dari dulu sampai sekarang. Di tanah ini terdapat Solomon’s temple, the Dome of the Rock, the al-Aqsa Mosque, and the Church of the Holy Sepulchre. Awalnya kota ini diserahkan secara damai kepada Khalifah Umar ibn Khaththab pada tahun 637 M atau 16 H. Selama 8 abad, Muslim, Nasrani, dan Yahudi hidup dengan damai berdampingan di bawah kekhalifahan. Sampai akhirnya, Jerussalem dapat ditaklukkan oleh gelombang Pasukan Salib (Crusaders). Para prajurit haus darah ini membantai 70.000 Muslim di yang berlindung Masjidil Aqsha. Bahkan para semua Yahudi dan Nasrani yang membantu mempertahankan kota juga menjadi korban pembantaian. Sampai-sampai seorang sejarawan barat mengungkapkan, “…pembantaian terbesar yang membuat kami melewati genangan darah hingga mata kaki…”. Kurang dari satu abad kemudian, Jerussalem kembali ke pangkuan pasukan muslim setelah kemenangan gilang gemilang 12.000 tentara Allah pimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi menghempaskan 50.000 Pasukan Salib di lembah Hittin.  Richard The Lion Heart, pada tahun 1191 tersebut  bermaksud merebut kembali Jerussalem dari kaum Muslimin. Kembali ke latar Assassin’s Creed, kota Jerussalem yang pada tahun itu telah ada di bawah pemerintahan Muslim itu, divisualisasikan sebagai kota di mana Muslim, Nasrani, dan Yahudi dapat hidup berdampingan. Di sana berdiri kokoh masjid-masjid, gereja-gereja, dan kuil-kuil Yahudi.
Dan Acre, sebuah kota yang digambarkan cukup suram. Hal ini mungkin dikarenakan tragedi Acre pada Juli 1191 yang berhasil ditaklukkan oleh tentara Salib. Hanya karena keterlambatan pembayaran uang tebusan sebesar 200.000 keping emas oleh Shalahuddin, Richard membantai 3.000 muslimin Acre yang kebanyakan wanita dan anak-anak.
Secara garis besar saya terkesan pada visualisasi yang mendekati real oleh para desainer game ini. Hanya saja, saya tidak sepakat  pemandangan akan pengememis dan orang gila yang ada di berbagai sudut kota, serta beberapa tentara yang mengganggu warga sipil. Terkesan memaksakan dengan men-genaralisasi-kan keadaan yang ada pada setiap kota. Maklum, ketika kota-kota dalam game itu dibuat sebagai kota yang aman tentram, tentunya akan sedikit sekali aksi pertarungan yang membuat game ini akan terasa menjenuhkan.
Hasyasyin juga turut memainkan perannya di sini. Dalam memainkan peran sebagai Assassin, kita akan berkeliling menjelahi ketiga kota tersebut, mencari informasi tentang keadaan pasukan Shalahuddin dan Richard. Tentu, hasyasyin memainkan perannya sebagai pembunuh rahasia, melenyapkan tokoh-tokoh yang dianggap berpengaruh dan mengganggu pada masa itu.
Dalam sejarah, dua pasukan besar itu bertemu dan berperang di Arsuf pada September 1191. Dan akhirnya, pada Sepetember 1192 tercapai kesepakatan damai antara Shalahuddin dan Richard, yaitu Jerussalem tetap dipegang umat Islam, dan umat Kristen diperbolehkan berziarah dengan damai.
Korban-korban yang berjatuhan akibat aksi pembunuhan rahasia Hasyasyin yaitu Nizamul Mulk (1092), Wazir al-Afdal (1122), Ibnu Kashab (1124), al-Bursuqi (1126), Raymond II of Tripoli (1152). Pada 1191, tokoh-tokoh nyata perang Salib yang dibunuh dalam Assassin’s Creed  adalah Garnier de Naplouse (hospitaller), William de Montferrat, Sibrand (pimpinan ksatria Teuton), dan Robert de Sable (pemimpin ksatria Templar). Tak berhenti sampai di situ, Conrad de Montferrat pada 1192 terbunuh di tangan Hasyasyin. Kuat dugaan bahwa Richard ada di balik pembunuhan itu. Shalahuddin al-Ayyubi juga menjadi target, dan beberapa kali hampir terbunuh. Terakhir, pangeran Edward dan Raja Edward dari Inggris yang menjadi korban dengan racun pada 1271.
Kelompok pembunuh rahasia ini pun melemah setelah bentengnya di Alamut dihancurkan kekaisaran Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan pada15 Desember 1256. Rekaman sejarah hasyasyin juga lenyap karena bangsa mongol yang tidak berminat pada ilmu pengetahuan tersebut menghancurkan perpustakaan hasyasyin.
Namun, dalam pengepungan mongol1256 itu, sebagian mereka masih hidup dan menyebarkan ajaran sesatnya. Mereka adalah sempalan dari syi’ah fathimiyyah yang beraliran Isma’iliyyah. Sejarah tentang pergerakan mereka telah direkam oleh banyak literatur Ulama Ahlu-sunnah setelahnya. Terbukti dlm bukunya Imam Ibn Khaldun, setelah mereka bangkit dari keterpurukannya mereka memulai pergerakan baru yaitu melenyapkan ulama Islam, salah satunya Imam Ibn Taimiyyah, Ibn Qoyyim bahkan Ibn Katsir tak luput dari target mereka.
Pada 1273, cabang-cabang Hasyasyin di Syiria diberangus oleh Kesultan Mamluk. Legenda Hasyasyin pun runtuh dengan sedikit sekali menyisakan serpihan sejarah.

2. Assassin`s Creed II



 Pindah ke Assassin Creed II, yang diatur di Italia pada zaman Renaissance pada abad keempat belas. Di sini kita menemukan pembunuh Ezio menghadapi off melawan Templar, yang dipimpin oleh Paus Rodrigo Borgia korup. Rodrigo tidak hanya Paus, tetapi juga kepala Templar, dan kepausannya adalah salah satu berdasarkan penyewa korupsi dan kekerasan.

Sekali lagi, ketika kita melihat sejarah waktu itu, ada yang disebut Paus Rodrigo Borgia yang kepausan dimulai pada tahun 1492. Sejarah memberitahu kita bahwa kehidupan nyata Rodrigo adalah sama buruknya seperti nya rekan dalam game.


The real Rodrigo dikatakan telah membeli kepausan dengan suap dan korupsi suara, dan segera setelah ia mengambil kantor, dia mulai mengangkat keluarganya untuk posisi kekuasaan (atau, jika tidak ada posisi seperti itu ada, menciptakan untuk mereka). Waktu Rodrigo sebagai Paus dihabiskan (menurut musuh-musuhnya) membunuh saingan, mempromosikan perang di seluruh Eropa, dan memihak pada siapapun yang bisa membantunya mengkonsolidasikan kekuasaannya. Pada suatu waktu, Raja Prancis menyerbu Roma bertekad untuk membawa otoritas kepausan turun, tapi Rodrigo memberikan cardinalship kepada seorang pria yang memiliki telinga Raja dan membawa masalah tersebut ke sebuah kesimpulan damai.

Jadi, pemerintahan Rodrigo sebagai salah satu Paus terburuk dalam sejarah berlanjut sampai, pada 1503, pada usia 72, ia terjatuh dan mati. Poison diduga tetapi tidak pernah terbukti, meskipun jika itu digunakan, itu adalah akhir yang cocok untuk seorang pria yang sejarah akan kita percaya itu lebih kejam dan korup daripada rekan nya video game.


 

 3. Assassin`s Creed III




Sekarang mari kita lihat Assassin Creed III, yang melihat aksi pindah ke Amerika kolonial di mana pembunuh Connor menetapkan untuk membebaskan tanahnya dari tirani Templar yang telah menetap di sana. Connor adalah setengah Mohawk, dan berbagi warisan dengan suku asli Amerika yang melawan pasukan kolonial Inggris dan mendukung George Washington, pemimpin pasukan Amerika itu.

Untuk menyertakan seperti tokoh sejarah yang kuat di George Washington adalah pilihan yang berani tetapi logis bagi Ubisoft. Dia yang memetakan nasib Amerika Serikat memiliki sejarah yang nyata hanya menyenangkan seperti karakter dalam game.


Washington terkenal karena menjadi presiden pertama Amerika Serikat dan karena komandan -in -chief dari pasukan Amerika selama Revolusi Amerika . Dia tepat disebut sebagai salah satu pendiri negara itu . Kehidupan nyata nya dipenuhi dengan begitu banyak fakta menarik yang , untuk tujuan artikel ini , saya akan berkonsentrasi hanya pada beberapa landmark utama dalam hidupnya dan bagaimana ini tercermin dalam Assassin 's Creed III .Khususnya , sejarah tidak mencatat bahwa Washington menderita berbagai upaya pembunuhan , tapi banyak kemenangan melawan Inggris dalam pertempuran , pengkhianatan Benedict Arnold , dan penangkapan Charles Lee setelah Pertempuran Monmouth semua peristiwa nyata yang bermain dalam Assassin Creed III , sebanyak yang mereka lakukan historis .Tentu saja , hal-hal tidak selalu berjalan seperti Washington . Dia bertanggung jawab untuk memberikan perintah untuk melaksanakan kebijakan bumi hangus perang yang melihat 40 desa asli Amerika hancur ( dan yang akan melihat dia datang ke dalam konflik dengan Connor atas pesanan ) . Namun , Ubisoft memilih dengan bijaksana dalam memberikan fokus ke tokoh sejarah yang mewakili Perang Revolusi dan tempaan Amerika Serikat . Memiliki menyadari sepenuhnya George Washingon di Assassin Creed III memungkinkan pemain untuk merasa seperti mereka mengambil bagian dalam , dan membuat , sejarah .

4. Assassin`s Creed IV: Black Flag



Akhirnya, banyak diantisipasi Assassin Creed IV: Black Flag menjanjikan kita tindakan pada abad kedelapan belas Laut Karibia, diatur dalam periode yang dikenal sebagai zaman keemasan pembajakan.

Ubisoft telah kembali menggerebek sejarah untuk membawa kita counterpart dalam game dari kehidupan nyata bajak laut Blackbeard, tetapi peran Creed IV Assasin tepat nya saat ini masih belum diketahui. Sekarang, Blackbeard, atau Edward Teach karena ia dikenal, adalah karakter yang ideal untuk mendapatkan Ubisoft sejarah makeover. Anda lihat, Blackbeard adalah bajak laut Inggris yang, menurut catatan, meneror upaya pengiriman di seluruh Karibia 1716-1718. Kapalnya, Pembalasan Ratu Anne, dipersenjatai dengan empat puluh senjata - pemandangan yang menimbulkan ketakutan di setiap merchant cukup malang untuk menyeberangi jalan-Nya.


Salah satu trik favorit Blackbeard , kita diberitahu , adalah untuk menempatkan biaya mesiu ke dalam jenggot dan topinya , maka cahaya mereka saat ia naik sebuah kapal musuh - tapi jangan tertipu dengan berpikir dia adalah seorang maniak bermutu . Kapal dagang diserang oleh Blackbeard akan diperlakukan leniently jika mereka memasang tidak melawan . Ini adalah langkah yang cerdas oleh bajak laut , karena itu berarti pemerintah kurang mungkin untuk memburunya atau meletakkan hadiah di kepalanya .Bahkan , pada satu titik , Blackbeard diampuni untuk pembajakan itu oleh pemerintah Inggris , tetapi kemudian memutuskan untuk blokade dan tebusan seluruh pelabuhan , mendarat dia kembali pada daftar hit mereka . Blackbeard menjadi sangat kaya , tapi terus menjarah dan membajak sampai pemerintah Inggris di Karibia bisa mengabaikan dia lagi . Masih butuh dua kapal bersenjata dengan tentara untuk membawa hanya kapal tunggal perkasa Blackbeard turun , dan kepalanya terjebak ( agak ingloriously ) pada haluan kapal pemenang nya saat mereka berlayar kembali untuk mengumumkan kemenangan mereka .Blackbeard benar-benar adalah bajak laut klasik , dan tak heran Ubisoft memilih dia untuk tampil di Assassin 's Creed IV . Kami hanya bisa berharap Blackbeard Black Flag tongkat dinamit di jenggotnya di beberapa titik dalam cerita .